Budaya Indonesia Pukau Istri Dubes Asing dan Pimpinan OI di Mesir

By Admin

nusakini.com--Kegiatan Perkumpulan istri-istri duta besar dan pimpinan Organisasi Internasional di Mesir (Spouses of Heads of Missions/SHOM) akhir pekan lalu, terasa sangat berbeda dengan kegiatan rutin coffee morning SHOM yang pernah dilakukan sebelumnya.

Indonesia yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah memanfaatkan forum tersebut untuk mempromosikan kekayaan kebudayaan Indonesia lewat penampilan tarian tradisional, peragaan busana Batik dan Tenun serta makanan tradisional Indonesia.

Penampilan budaya Indonesia dikemas dengan sangat istimewa oleh Ibu Dwi Ria Latifa, istri Duta Besar RI untuk Mesir beserta anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Kairo. Mulai saat memasuki ruangan tamu Wisma Duta KBRI Kairo, tamu telah dibuat terpukau dengan pernak-pernik hiasan dekorasi tradisional Indonesia dengan tema Bali yang ditata dengan rapi. Alunan musik melayu khas Kepulauan Riau yang dibawakan secara live oleh tim musik grup Angsana juga melengkapi suasana "Indonesia" yang dirasakan seluruh tamu. 

Dwi Ria Latifa sebagai tuan rumah menyampaikan apresiasi kepada SHOM yang memberikan kesempatan kepada Indonesia bertindak sebagai tuan rumah dan kepada 29 istri Duta Besar dan pimpinan Organisasi Internasional di Mesir yang sangat antusias mengikuti acara tersebut. "Hari ini kami akan memperlihatkan sekilas kekayaan kebudayaan Indonesia melalui tarian tradsional serta keindahan motif pakaian Batik" ujar  Dwi Ria Latifa. 

Decak kagum tak hentinya didengar dari tamu yang hadir selama penampilan Fashion Show Batik yang dibawakan oleh Ibu-Ibu DWP KBRI Kairo serta penampilan Tari Pasembahan, Tari Jaipong dan Tari Zapin. Tari Pasembahan dan Tari Zapin secara khusus dibawakan oleh Grup Tari Angsana asal Kabupaten Karimun, Propinsi Kepulauan Riau yang sebelumnya juga tampil memukau dalam cara Resepsi Diplomatik HUT RI-72 serta Indonesian Expo yang diselenggarakan KBRI Kairo. 

Ketua SHOM, Helen Lynch yang juga merupakan istri dari Ketua MFO (Multinational Force and Observer) sangat mengapresiasi keistemewaan acara yang disiapkan KBRI Kairo tersebut. "Saya jadi khawatir apakah ada negara lain yang bersedia menjadi tuan rumah untuk pertemuan berikutnya," ujar Helen Lynch. Kekhawatiran ini menurut Helen Lynch disebabkan oleh sangat baiknya acara yang disiapkan oleh Indonesia sehingga sulit dicontoh sebagi tolak ukur oleh tuan rumah berikutnya. (p/ab)